Selasa, 19 Februari 2013

jomblo ngenes =D

Bagi sebagian lelaki yang punya pasangan, malam minggu adalah satu momen yang paling ditunggu setiap pekan. Sebagian memanfaatkan untuk duduk di pojok-pojok gelap trotoar bersama wanitanya sambil makan angin, berharap dijatah rujak bibir atau semangka kembar. Sekedar memuaskan hasrat birahi tanpa modal. Bagi sebagian lain yang lebih bondo, akan mengajak wanitanya ke bioskop dan menonton film di mall. Film apa saja, yang penting gelap dulu. Kemudian memesan makanan paling murah di KFC.

Ada yang lebih elit mengajak wanitanya ke tempat candle light dinner dengan menumpangi setir bunder bagaikan ksatria berkuda putih. Wanitanya nanti akan menceritakan ke teman-temannya dengan sombong. Merasa menjadi perempuan paling beruntung sepanjang masa. Padahal si lelaki sudah punya istri dan anak dua. Akhirnya si wanita menangisi kebodohannya di malam-malam yang sunyi.

Bagi jomblo-jomblo ngenes sepertiku, malah berharap yang namanya hari minggu tidak pernah ada. Seluruh malam minggu terasa senin pagi. Tak ubahnya coklat rasa tahi ayam. Jomblo-jomblo ngenes sepertiku, melewati malam minggu dengan duduk anteng di depan TV dan mengganti-ganti channelnya. Sesekali berhenti ketika ada acara yang menghujat Nurdin Halid. Ya, Jomblo ngenes sepertiku akan lebih menikmati menghujat Nurdin Halid daripada menonton film cinta-cintaan.





Jika tidak ada acara tv bagus, akan indah rasanya memasang headset dan menyetel lagu galau keras-keras. Persetan dengan malam minggu. Apa istimewanya coba. Ah, menafikkan keindahan malam minggu memang lebih mudah. Walau kedengaran munafik sekali ya.

Jomblo-jomblo ngenes sepertiku, akan berharap malam mengusir bintang-bintang yang berjajar di angkasa karena mereka membentuk wajah mantanku, yang susah payah aku lupakan. Langit malam selalu brengsek bagi kita ketika menjadi jomblo ngenes.

Pecundang sepertiku, akan berharap sore tidak menghembuskan angin sepoinya. Karena mereka membisik-bisik nama mantanku, yang susah payah aku lupakan. Angin sore selalu brengsek bagi kita ketika menjadi Jomblo ngenes.

Jomblo-jomblo ngenes dan pecundang lainnya akan menikmati hujan sembilan kali lebih nikmat dari orang yang sudah punya pasangan. Karena mereka merasa punya saingan. Merasa hujan yang didalam hati lebih badai dari yang diluar jendela, merasa mengalahkan langit. Langit kalah galau ketika hujan. Merasa punya bolo.Merasa tidak sendiri.

Jomblo-jomblo ngenes sepertiku akan mengisi hari minggu dan libur dengan bangun jam sepuluh pagi dan gosk gigi dan makan roti kemudian malas-malasan lagi. merasa jarum jam berjalan terlalu lambat. Bukankah hal menyiksa selalu terasa lebih lambat? Tuhan memang jago menyiksa. Maha segala maha.

Sedangkan di hari-hari biasa, jomblo ngenes melihat-lihat kontak handphone iseng. Berharap ada cewek kece yang juga senasib dengannya. Kalau tidak ada, jomblo ngenes kurang kerjaan tanya nomor ponsel adik kelas-adik kelas yang elok rupanya kemudian mengirim umpan dan siap menarik senar pancingan ketika umpan sudah termakan.

Tapi kau tidak akan tahu betapa indahnya jadi jomblo ngenes. Galau kan sedang naik daun, jadi jangan sok galau jika kau punya tangan untuk digandeng, punya tubuh untuk dipeluk. Hanya jomblo ngenes yang tahu nikmatnya galau. Galau itu tidak baik, ya, seluruh remaja sadar. Tapi galau itu proses. Dan remaja justru enjoy dan merasa nikmat menjalani proses yang galau itu. Mencumbu galau adalah sesuatu yang artistik.

Jadi jomblo ngenes, leluasa menyampah kalimat-kalimat galau dan sendu di facebook dan twitter. Itu kebebasan dengan banderol mahal. Jadi jomblo ngenes, tak ada halangan flirting sana-sini, otomatis punya hak genit jika tidak punya pasangan.

Tapi, ya itu tadi, yang namanya ngenes ya tetap saja ngenes. Dikiranya jomblo ngenes ingin ngenes terus menerus? tentu tidak. Jomblo ngenes juga manusia. Apa syarat dikatakan jomblo ngenes?

1. Tidak punya pacar, HTS atau relasi semacamnya
2. Tidak sedang dalam kapasitas break atau putus sementara
3. Masuk dalam kategori ngenes yang kriterianya disepakati bersama

Simpel kan? Tapi jomblo ngenes juga masih dibagi macam-macamnya,

1. Jomblo ngenes terngenes : orang yang jadi jomblo ngenes karena memang tidak ada yang mau

2. Jomblo ngenes tergalau : orang yang jadi jomblo ngenes karena belum bisa melupakan mantannya, yang merasa tidak akan ada yang sanggup menggantikannya. Ingin melupa tapi apa daya hati tak sanggup

3. Jomblo ngenes koventional victims : Orang yang jadi jomblo ngenes karena korban kekonvensionalan orang tua. Orang tua yang merasa pacaran adalah hal hina dan tidak bermartabat.

4. Jomblo ngenes religius : orang yang jadi jomblo ngenes karena pandangan paradigmanya yang agamis.

5. Jomblo ngenes player : orang yang jadi jomblo ngenes demi mendapatkan hak flirting sana-sini. jomblo tipe ini biasnaya punya HTS (hubungan tanpa status) lebih dari lima .

6. Jomblo ngenes pengemis : orang yang jadi jomblo ngenes karena berharap dibelas kasihani orang dan menarik perhatian disitu.

7. Jomblo ngenes QC : orang yang jadi jomblo ngenes karena pilih-pilih. (Quality control). Bisa dikatakan jomblo ngenes tipe ini hanya dan hanya jika si jomblo itu berkualitas. Jika tidak berkualitas, berarti masuk kategori pertama

8. Jombolo ngenes jobless : Orang yang jadi jomblo ngenes karena kurang kerjan.

Termasuk jomblo ngenes yang manakah kamu?

SUMBER:  http://www.remajajelata.com/2011/03/jomblo-ngenes.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar